Inilah Orasi Agus Yudhoyono Yang di Nilai Tak Bermanfaat Bagi Masyarakat Warga Jakarta
BeritaTerkini -- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni melakukan orasi politik di Gedung JCC Senayan, Jakarta Pusat. Namun orasi yang mereka lakukan dinilai tidak ada manfaatnya bagi warga Jakrta, demikian pendapat pengamat komunikasi politik, Emrus Sihombing. Emrus menilai jika komunikasi informal lebih baik dibandingkan formal.
"Saya akan bicara akademis supaya tidak berpihak, yang terbaik adalah komunikasi sifatnya dialogis, lebih efektif ketika calon itu mengunjungi langsung dialog dibanding pidato dimana audiensi hanya mendengar saja dan itu formal sifatnya," kata Emrus di Jakarta, Sabtu (17/12/2016).
Kalau sifatnya formal, ucapnya, menunjukkan bahwa dia tidak berbicara dengan rakyat, sehingga sungguh dari segi komunikasi tentu hal tersebut tidak efektif, kalau efektif siapa pun maka lebih baik dialog langsung blusukan mendengar masyarakat.
"Komunikasi informal jauh lebih baik dibanding komunikasi formal," ujarnya.
Menurutnya, komunikasi formal itu dilakukan di suatu gedung, ada podium, ada pendengar seperti halnya yang dilakukan oleh pasangan Agus-Sylvi. Sedangkan, kalau informal itu bertemu spontanitas dengan warga agar ide-ide atau masalah akan disampaikan spontanitas pula.
"Nah kalau dilakukan di suatu ruangan, bisa tidak disiapkan orang yang bertanya, bisa jadi tidak spontanitas," jelas dia.
Oleh karena itu, Emrus menyarankan kepada tiga pasang calon ini melakukan komunikasi informal, dialogis dan spontanitas. Itu jauh lebih natural, jauh lebih menangkap apa yang dirasakan masyarakat dibanding dilakukan di gedung-gedung tertentu dengan podium, cahaya lampu dan sebagainya.
"Saya pikir itu adalah kurang efektif dan menunjukkan formalisasi," tandasnya.
Seperti diketahui, pasangan nomor urut 1 ini Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sudah beberapa kali melakukan orasi atau pidato politik di gedung yang mewah dan megah seperti Jakarta Convention Center (JCC) Senayan dan lainnya.
Namun, pasangan Agus-Sylvi juga sudah beberapa kali absen alias tidak mau hadir dalam acara debat kandidat Gubernur DKI yang digelar oleh stasiun televisi. Alasannya, Agus lebih memilih bersama warga DKI dan debat tersebut bukan resmi serta tidak bermakna.
"Saya akan bicara akademis supaya tidak berpihak, yang terbaik adalah komunikasi sifatnya dialogis, lebih efektif ketika calon itu mengunjungi langsung dialog dibanding pidato dimana audiensi hanya mendengar saja dan itu formal sifatnya," kata Emrus di Jakarta, Sabtu (17/12/2016).
Kalau sifatnya formal, ucapnya, menunjukkan bahwa dia tidak berbicara dengan rakyat, sehingga sungguh dari segi komunikasi tentu hal tersebut tidak efektif, kalau efektif siapa pun maka lebih baik dialog langsung blusukan mendengar masyarakat.
"Komunikasi informal jauh lebih baik dibanding komunikasi formal," ujarnya.
Menurutnya, komunikasi formal itu dilakukan di suatu gedung, ada podium, ada pendengar seperti halnya yang dilakukan oleh pasangan Agus-Sylvi. Sedangkan, kalau informal itu bertemu spontanitas dengan warga agar ide-ide atau masalah akan disampaikan spontanitas pula.
"Nah kalau dilakukan di suatu ruangan, bisa tidak disiapkan orang yang bertanya, bisa jadi tidak spontanitas," jelas dia.
Oleh karena itu, Emrus menyarankan kepada tiga pasang calon ini melakukan komunikasi informal, dialogis dan spontanitas. Itu jauh lebih natural, jauh lebih menangkap apa yang dirasakan masyarakat dibanding dilakukan di gedung-gedung tertentu dengan podium, cahaya lampu dan sebagainya.
"Saya pikir itu adalah kurang efektif dan menunjukkan formalisasi," tandasnya.
Seperti diketahui, pasangan nomor urut 1 ini Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sudah beberapa kali melakukan orasi atau pidato politik di gedung yang mewah dan megah seperti Jakarta Convention Center (JCC) Senayan dan lainnya.
Namun, pasangan Agus-Sylvi juga sudah beberapa kali absen alias tidak mau hadir dalam acara debat kandidat Gubernur DKI yang digelar oleh stasiun televisi. Alasannya, Agus lebih memilih bersama warga DKI dan debat tersebut bukan resmi serta tidak bermakna.
FOLLOW & SHARE yah...
***
Register Now (Klik Here)
Post a Comment