Kritik dan Sindiran Menohok Anies Baswedan di Depan Ahok
BeritaTerkini -- Dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta akhirnya berada dalam satu panggung dan saling berhadapan. Calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat, beradu visi misi serta gagasan dengan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Ahok dan Djarot memaparkan kinerja mereka membangun Jakarta selama dua tahun terakhir. Sementara lawannya, Anies dan Sandiaga bertubi-tubi mengkritik sekaligus menawarkan gagasan baru untuk Jakarta di masa mendatang. Mereka saling kritik secara terbuka, di depan publik. Anies Baswedan tak segan menyerang Ahok. Mulai dari kinerjanya sampai sikap dan tutur kata Ahok. Itu semua dilontarkan persis di hadapan Ahok dan massa pendukungnya yang berbaju kotak-kotak.
Di awal debat, Anies mengkritik visi-misi Ahok-Djarot yang baru ingin membangun manusia atau masyarakat Jakarta. Selama ini kinerja Ahok-Djarot hanya fokus pada pembangunan fisik ibu kota. "Fokusnya selama ini hanya benda mati, masyarakatnya, manusianya baru akan. Tadi disampaikan oleh Pak Basuki. Di sini bedanya, kami dari awal sampaikan kualitas kota ini ditentukan manusianya," ujar Anies Baswedan.
Anies menegaskan, pihaknya fokus pada pembangunan manusia. Anies dan Sandi mengaku ingin memajukan kota Jakarta sekaligus membahagiakan warganya. Dia heran kenapa Ahok dan Djarot baru akan membangun manusia Jakarta. "Apa artinya majukan kota tanpa warganya. kenapa baru sekarang bicara pembangunan manusia? Seharusnya dari kemarin," ucapnya.
Saat Ahok membanggakan kinerjanya memperbaiki reformasi birokrasi di lingkungan pemprov DKI, Anies Baswedan justru mengkritik cara Ahok. Secara tersirat Anies menyindir Ahok yang suka marah-marah dan mengkritik anak buahnya yang tidak becus, di depan umum. Menurutnya, cara ini justru membuat demoralisasi bagi PNS.
"Budaya organisasi harus positif. Menghukum tertutup, memuji terbuka. Jangan dibalik. Yang dibangun itu iklim positif. Jangan bilang semua PNS seluruhnya koruptor. Itu namanya pemimpin tidak hadir. Pemimpin itu mendorong agar berubah lebih baik," kata Anies
Anies kembali mengkritik Ahok dengan gayanya menangani persoalan di Jakarta. Menurut Mantan mendikbud ini, sistem reformasi birokrasi yang dibangun justru cenderung one man show dalam mengatasi persoalan ibu kota. Tidak membangun sistem di birokrasi bawah. "Yang bereskan seharusnya bukan yang ada di puncak. Lalu dia turun seolah-olah seperti pahlawan," sindir Anies.
Anies kembali menyerang perilaku Ahok. Dia mengambil wawancara live di stasiun televisi nasional di mana Ahok menyebutkan kata-kata yang tidak pantas keluar dari mulut seorang pemimpin. "Bagaimana menyampaikan hal tersebut kepada anak-anak, siswa dan orangtua. Apakah kata-kata itu pantas dilontarkan seorang pemimpin?" serang Anies.
Mendapat pernyataan itu, Ahok malah bersyukur meskipun dirinya kerap berkomentar keras, tapi banyak sekolah yang melakukan kunjungan ke Balai Kota untuk bertemu dengan dirinya. Bahkan di berbagai kesempatan, anak-anak itu minta foto bareng.
Di akhir debat, Anies kembali menyindir Ahok. Anies Baswedan menceritakan pencalonannya sebagai gubernur DKI berkat kehebatan PKS dan Gerindra. Memilih orang lain, bukan kadernya, karena melihat kepentingan rakyat Jakarta, bukan hasrat untuk berkuasa. Lantas Anies menyinggung Ahok yang awalnya ingin maju lewat independen dengan mengumpulkan KTP untuk ikut Pilgub DKI 2017 namun belakangan justru maju lewat parpol. Ini dinilai telah mengkhianati perjuangan sekelompok pendukungnya.
"Tidak satu pihak manapun kami khianati. Kami tidak pernah kumpulkan KTP, tidak pernah bilang anti parpol, kami konsisten," sindir Anies.
Di awal debat, Anies mengkritik visi-misi Ahok-Djarot yang baru ingin membangun manusia atau masyarakat Jakarta. Selama ini kinerja Ahok-Djarot hanya fokus pada pembangunan fisik ibu kota. "Fokusnya selama ini hanya benda mati, masyarakatnya, manusianya baru akan. Tadi disampaikan oleh Pak Basuki. Di sini bedanya, kami dari awal sampaikan kualitas kota ini ditentukan manusianya," ujar Anies Baswedan.
Anies menegaskan, pihaknya fokus pada pembangunan manusia. Anies dan Sandi mengaku ingin memajukan kota Jakarta sekaligus membahagiakan warganya. Dia heran kenapa Ahok dan Djarot baru akan membangun manusia Jakarta. "Apa artinya majukan kota tanpa warganya. kenapa baru sekarang bicara pembangunan manusia? Seharusnya dari kemarin," ucapnya.
Saat Ahok membanggakan kinerjanya memperbaiki reformasi birokrasi di lingkungan pemprov DKI, Anies Baswedan justru mengkritik cara Ahok. Secara tersirat Anies menyindir Ahok yang suka marah-marah dan mengkritik anak buahnya yang tidak becus, di depan umum. Menurutnya, cara ini justru membuat demoralisasi bagi PNS.
"Budaya organisasi harus positif. Menghukum tertutup, memuji terbuka. Jangan dibalik. Yang dibangun itu iklim positif. Jangan bilang semua PNS seluruhnya koruptor. Itu namanya pemimpin tidak hadir. Pemimpin itu mendorong agar berubah lebih baik," kata Anies
Anies kembali mengkritik Ahok dengan gayanya menangani persoalan di Jakarta. Menurut Mantan mendikbud ini, sistem reformasi birokrasi yang dibangun justru cenderung one man show dalam mengatasi persoalan ibu kota. Tidak membangun sistem di birokrasi bawah. "Yang bereskan seharusnya bukan yang ada di puncak. Lalu dia turun seolah-olah seperti pahlawan," sindir Anies.
Anies kembali menyerang perilaku Ahok. Dia mengambil wawancara live di stasiun televisi nasional di mana Ahok menyebutkan kata-kata yang tidak pantas keluar dari mulut seorang pemimpin. "Bagaimana menyampaikan hal tersebut kepada anak-anak, siswa dan orangtua. Apakah kata-kata itu pantas dilontarkan seorang pemimpin?" serang Anies.
Mendapat pernyataan itu, Ahok malah bersyukur meskipun dirinya kerap berkomentar keras, tapi banyak sekolah yang melakukan kunjungan ke Balai Kota untuk bertemu dengan dirinya. Bahkan di berbagai kesempatan, anak-anak itu minta foto bareng.
Di akhir debat, Anies kembali menyindir Ahok. Anies Baswedan menceritakan pencalonannya sebagai gubernur DKI berkat kehebatan PKS dan Gerindra. Memilih orang lain, bukan kadernya, karena melihat kepentingan rakyat Jakarta, bukan hasrat untuk berkuasa. Lantas Anies menyinggung Ahok yang awalnya ingin maju lewat independen dengan mengumpulkan KTP untuk ikut Pilgub DKI 2017 namun belakangan justru maju lewat parpol. Ini dinilai telah mengkhianati perjuangan sekelompok pendukungnya.
"Tidak satu pihak manapun kami khianati. Kami tidak pernah kumpulkan KTP, tidak pernah bilang anti parpol, kami konsisten," sindir Anies.
FOLLOW & SHARE yah...
***
Register Now (Klik Here)
Post a Comment