Header Ads

Togel Online

Inilah Alasan Kenapa Glenn Fredly Coret Nama Agus-Sylviana Dari Pilihannya

http://www.poin4d.com/register

BeritaTerkini -- Debat merupakan cara para cagub dan cawagub DKI Jakarta untuk menyampaikan programnya, melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang apa yang mereka akan perbuat demi kemajuan DKI Jakarta. Debat juga memungkinkan warga melihat program calon kepala daerah mana yang paling baik untuk kemajuan Jakarta. Semakin banyak para calon kepala daerah ini melakukan debat, semakin baik bagi masyarakat untuk bisa menilai mana yang bisa membawa Jakarta lebih baik.

Cagub nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono tidak hadir di acara debat di NET TV, Senin malam (12/12/2016). Sebelumnya ia juga beberapa kali tidak hadir dalam acara serupa, sedangkan Ahok dan Anies hadir. Hal ini membuat artis Glenn Fredly mencoret Agus Yudhoyono-Sylviana Murni dari pilihannya.Mantan pacar Aura Kasih itu tidak akan memilih cagub yang menghindari debat. Glenn menyatakan hal tersebut di akun Twitternya @GlennFredly, sekitar 4 jam lalu.

"Semalam liat debat Cagub Ahok & Anies..Keren! Satu lagi mau jadi pemimpin tanpa debat? Jelas gue coret dari kriteria pilihan cagub gue..," tulis Glenn.

Di sisi lain, mantan vokalis Funk Section itu tampaknya mengikuti sidang Basuki Tjahaja Purnama atas kasus penodaan Alquran yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara di gedung eks PN Jakarta Pusat, sejak pagi hingga selesai siang hari tadi. Menurut Glenn, Ahok dahsyat saat baca pembelaan atau eksepsi dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum.

"Dahsyat pembacaan pembelaan dari Ahok ini...," tulis Glenn.

Tim JPU telah mendakwa Ahok dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP. JPU menilai Ahok menodai agama Islam dengan mengutip surah Al Maidah 51 saat kunjungan kerja di Pulau Pramuka, Kecamatan Pulau Seribu Selatan, Kabupaten Pulau Seribu, pada 27 September 2016. Berikut penggalan eksepsi yang dibacakan Ahok di depan majelis hakim.

"Karena kondisi banyaknya oknum elit yang pengecut, dan tidak bisa menang dalam pesta demokrasi, dan akhirnya mengandalkan hitungan suara berdasarkan se-SARA tadi, maka betapa banyaknya, sumber daya manusia dan ekonomi yang kita sia-siakan. Seorang putra terbaik bersuku Padang dan Batak Islam, tidak mungkin menjadi pemimpin di Sulawesi. Apalagi di Papua. Hal yang sama, seorang Papua, tidak mungkin menjadi pemimpin di Aceh atau Padang.

"Kondisi inilah yang memicu kita, tidak mendapatkan pemimpin yang terbaik dari yang terbaik. Melainkan kita mendapatkan yang buruk, dari yang terburuk, karena rakyat pemilih memang diarahkan, diajari, dihasut, untuk memilih yang se-SARA saja. Singkatnya, hanya memilih yang seiman (kasarnya yang sesama manusia).


FOLLOW & SHARE yah...

***
http://www.poin4d.com/register
Register Now (Klik Here)

No comments

Powered by Blogger.